MANADO, - Guna memulihkan kondisi psikologis anak-anak korban banjir, personel polisi wanita (Polwan) Polda Sulawesi Utara (Sulut) bersama Bagpsikologi Biro SDM Polda Sulut melakukan trauma healing, di wilayah Kecamatan Mapanget, Kota Manado.
Kegiatan dipimpin oleh Perwira Koordinator (Pakor) Polwan Polda Sulut AKBP Nonie Sengkey, pada Kamis (16/2/2023) siang, di Aula Solagratia Kelurahan Kairagi 2, Kecamatan Mapanget. Diikuti oleh sekitar 30 orang anak korban musibah banjir, yang terjadi pada Jumat (27/1) lalu.
AKBP Nonie mengatakan, rangkaian kegiatan trauma healing terdiri dari beberapa bagian, yang diawali dengan ‘ice breaking’ untuk mencairkan suasana.
“Jadi diawali dengan ‘ice breaking’, supaya anak-anak bisa membuka diri dan tidak malu-malu terhadap kami. Kemudian kami mengajak anak-anak menyanyi dan menari bersama, juga melakukan berbagai permainan,” kata AKBP Nonie.
Rona keceriaan pun terpancar dari wajah anak-anak. Tampak mereka menyanyi dan bermain dengan riang gembira diiringi gelak tawa bersama para Polwan.
“Selain menyanyi lagu anak-anak, para peserta juga diajak menyanyi lagu-lagu nasional untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa,” tutur AKBP Nonie.
Selanjutnya, Tim Trauma Healing Bagpsikologi Biro SDM Polda Sulut mengajarkan yel-yel dikombinasikan dengan gerakan, yang bertujuan untuk melatih konsentrasi dan daya ingat anak-anak.
Lalu pertanyaan kuis berhadiah, dilanjutkan cerita anak berjudul Kancil dan Buaya, menghafal Pancasila, serta penyampaian motivasi dan semangat. Di akhir kegiatan, anak-anak diberikan hadiah berupa buku dan bingkisan makanan ringan.
“Melalui kegiatan trauma healing ini diharapkan dapat menghilangkan trauma yang dialami oleh anak-anak akibat musibah banjir. Kemudian kondisi psikis dan mental anak-anak ini kembali pulih, sehingga mereka kembali ceria, bisa bersekolah dan bisa bermain seperti biasanya,” pungkas AKBP Nonie. (CR)
0 comentários:
Posting Komentar