Sulut, FokuslineNews.com – Terus fokus dalam mengembangkan keilmuan dibidang pemerintahan yang dikhususkan di daerah Provinsi Sulawesi Utara, Kelompok Mahasiswa (Kopma) Studi Pemerintahan Daerah Menggelar Diskusi Publik, Senin (17/04/2023) di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol), Universitas Sam Ratulangi (Unsrat).
Kegiatan tersebut bertemakan tentang ‘Dinamika Kepegawaian Daerah’
Diskusi ini dibuka langsung oleh Dekan Fispol Unsrat, Dr. Drs. Novie Pioh, M. Si, dengan menghadirkan dua narasumber berkompeten yakni, Kepala Badan (Kaban) Kepegawaian Daerah Provinsi Sulut, Clay Dondokambey, S. STP, M. AP, dan Wakil Dekan III (WD III), Dr. Donald Monintja S. Sos, M. Si.
Dan turut dihadiri Clay June. H. Dondokambey. S.TAP MAP, selaku Kepala Badan (Kaban) Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Pada kesempatan itu, Kaban Clay dalam pemaparannya mengatakan dinamika kepegawaian daerah yang paling sering terjadi.
“Jadi urusan kepegawaian kompleks, yang paling menjadi perhatian adalah bagaimana mengubah mindset dari pegawai itu bahwa mereka adalah aset negara sehingga mereka sangat berarti bagi jalannya roda pemerintahan,” Ungkapnya.
Ia pun menambahkan kalau mereka menempatkan mindset bahwa diri mereka ada dalam roda pemerintahan berarti mereka punya kualitas.
“Kalau mindset mereka bahwa diri mereka dalam roda pemerintahan berarti mereka akan menjaga kualitas diri, kompetensi, dan berusaha menghindari dari celah supaya tidak dijatuhi hukuman disiplin,” ujar Clay Dondokambey.
Dengan tiga hal tersebut berarti mereka bisa bekerja secara profesional dan otomatis pekerjaan mereka akan tuntas, tujuan dari organisasi atau tujuan pemerintahan akan tercapai sesuai dengan tugas mereka.
Dalam dinamika kepegawaian daerah, Clay memberikan penindakan dari pihak pemerintah.
“Yang pertama mulai dari proses perekrutmen, meningkatkan kompetensi dari yang sudah direkrut. Kompetensi mereka ditingkatkan lewat pelatihan, Diklat, kapasitas building, meningkatkan penjenjangan, dan sebagainya, dan terakhir penerapan reward dan punishment yang tegas,” jelasnya.
Ia pun menyampaikan pesannya sebagai narasumber dalam diskusi publik tersebut.
“Sangat berterimakasih karena bagi kami praktisi yang bekerja secara langsung di lingkungan pemerintah daerah perlu juga untuk diinformasikan di ruang akademis apa yang sebenarnya dikerjakan oleh ruang pemerintahan kepada publik,” pungkasnya.
Clay tidak hanya memberikan pesan tetapi bagi dia juga ada rasa berkesan karena mereka para praktisi perlu ruang-ruang teoritis untuk mempertegas kerja mereka di ruang teoritis dan idealisme itu ada.
salah satu peserta diskusi publik April Lumempou juga menyampaikan kesan dan pesannya dalam mengikuti diskusi.
“Tentu saja saya sebagai mahasiswa Fispol sangat mengapresiasi teman-teman kelompok mahasiswa pemda dengan diadakannya diskusi publik yang mengangkat tema dinamika kepegawaian daerah ini tentunya kami sebagai mahasiswa merasa sangat bermanfaat bagi kami,” ungkapnya.
Tidak hanya bermanfaat tapi juga ia bisa mengatahui dinamika dalam kepegawaian daerah.
“Kami juga dapat mengetahui dinamika dalam kepegawaian daerah dan juga mereka mengundang narasumber yang sangat luar biasa, dan untuk pesan selanjutnya bisa diadakan lagi kegiatan-kegiatan seperti ini,” pungkas April.
(JeLo)
Dilihat 0 kali
April 17, 2023
0 comentários:
Posting Komentar