Minahasa, Fokuslinenews.com-Pasca berkonflik yang mengakibatkan korban jiwa, warga di kedua desa yakni Desa Tolok Kecamatan Tompaso dan Desa Totolan Kecamatan Kakas Barat, sepakat berdamai.
Hal ini menyusul rapat rekonsiliasi antara kedua warga desa ini, yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa dan Polres Minahasa, bertempat di aula Tansatrisna Mapolres Minahasa, Senin (10/07) pagi.
Rapat rekonsiliasi ini turut dihadiri Bupati Minahasa Dr Ir Royke Octavian Roring MSi, Kapolres Minahasa AKBP Ketut Suryana SIK SH MH, Dandim 1302 Minahasa Letkol Inf Mutakbir, Inspektur Provinsi Sulut Drs Mecky Onibala selaku Tokoh masyarakat Desa Tolok, mewakili Kejaksaan Negeri Minahasa, Perwakilan BIN Koordinator Wilayah Minahasa, Assisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdakab Minahasa Drs Riviva Maringka MSi, Wakapolres Minahasa Kompol Yindar Sapangallo SSos
Selain itu, ada pula sejumlah pejabat Pemkab Minahasa seperti, Kepala Badan Kesbangpol Ir Yanny Moniung, Kepala Satpol PP Minahasa Meidy Rengkuan SH, lalu ada Camat Tompaso Stenly Umboh SSTP MAP dan Camat Kakas Barat Jeane Sumendap SP, Hukum Tua Desa Tolok Syane Mandang dan Hukum Tua Desa Tolok Satu Meldy Onibala, serta Hukum Tua Desa Totolan Herbi Tairas, juga Perwakilan masyarakat Desa Totolan, Tolok dan Tolok Satu.
Dari rapat rekonsiliasi ini, menghasilkan kesepakatan bersama untuk berdamai antar kedua belah pihak, dimana perjanjian damai ini dituangkan dalam surat perjanjian yang ditandatangani semua pihak yang terkait, meski proses hukum yang sedang berjalan tetap dilaksanakan.
Dalam kesempatan itu, Bupati ROR menyampaikan rasa keprihatinannya atas perselisihan yang terjadi antara kedua desa ini, yang sampai memakan korban jiwa hingga dua orang. Dirinya mengajak kedua belah pihak agar saling introspeksi diri, sebab tidak ada keuntungan yang didapat dari sebuah pertikaian seperti yang terjadi belum lama ini.
“Saya sangat prihatin atas kejadian yang terjadi ini. Untuk itu, mari kita bersama-sama introspeksi diri, karena rukun itu indah. Mari kita ciptakan kedamaian, kalau ada hal-hal yang dapat diusulkan kepada saya selaku Bupati dan Wakil Bupati, serta Pak Dandim atau juga kepada pemerintah provinsi, silahkan diusulkan dan akan kami bahas,” kata Bupati.
Bupati ROR lalu berharap, dengan ditanda tanganinya perjanjian damai antar kedua desa ini, hal ini bisa ditaati oleh semua pihak dan tidak ada kejadian serupa lagi yang terjadi.
“Siapa yang terlibat tetap akan ditindak secara hukum dan diproses secara transparan. Mari kita tetap menjamin keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Kabupaten Minahasa,” tandas Bupati.
Sementara, Kapolres Minahasa Ketut Suryana meminta maaf kepada masyarakat atas terjadinya permasalahan ini, dan menyampaikan sampai saat ini pihaknya masih melakukan pengamanan di lokasi perbatasan kedua desa, serta penegakkan hukum terhadap para pelaku yang terlibat konflik.
“Kita semua adalah saudara, jangan sampai terkotak-kotak, mari hindari konflik. Apabila ada permasalahan di desa, bisa langsung menghubungi Kapolres untuk dilakukan antisipasi lebih dini. Dan kami berjanji akan menindak seadil-adilnya terduga pelaku tanpa pandang bulu,” ujarnya.
(*/Prokla)
0 comentários:
Posting Komentar