FokuslineNews.com, Kota Bitung -- Awak Kapal KMP TUDE melayangkan surat kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dengan menyurati Kapolres Bitung AKBP Albert Zai, S.I.K.,M.H, Selasa 30 April 2024.
Terkait masalah pembiayaan gaji dan hak awak kapal KMP TUDE yang diduga belum dibayarkan dan belum terselesaikan hingga saat ini.
dana tersebut diduga telah digelapkan oleh oknum direksi perusahaan umum daerah bangun bitung.
Awak kapal kmp tude perusahaan umum daerah bangun bitung meminta kepada pihak kepolisian Kapolres Bitung AKBP Albert Zai, S.I.K.,M.H yakni,
Hal ini, agar bisa segera menindaklanjuti setiap laporan yang dilayangkan oleh Awak Kapal KMP TUDE lewat surat resmi yang telah dimasukkan ke polres bitung, pada Jumat, 26/04/3024.
Diketahui saat ini perusahaan daerah tersebut dibawa kepemimpinan dari Johan Mengempis sebagai Pplt Dirut Perusahaan umum daerah bangun bitung, " ujarnya.
Salah satu warga menuturkan, Padahal anggarannya ada dikemanakan dananya sedang dari pemkot ada, dari dana subsidi ada lagi apa lagi kapal KMP TUDE tetap beroperasi jadi mempunyai pendapatan, dikemanakan dana tersebut, " ujarnya.
Sambungnya lagi, Ini rincian gaji dugaan yang belum terbayar hak - hak awak kapal.
1. Sisa gaji Desember 2022,
2. Gaji September 2023 (setengah bulan gaji),
3. Gaji Oktober 2023,
4. Uang makan bulan juli 2023,
5. Uang makan bulan Agustus 2023,
6. Uang makan bulan Desember 2023 (setengah bulan),
7. THR 2023," ungkapnya kalau ini rincian yang di terima dari awak kapal KMP TUDE.
Padahal awak kapal KMP TUDE sampai sekarang masih bekerja di perusahan daerah kapal KMP TUDE tersebut, "singkat warga kota bitung yang tidak mau dipublikasikan namanya.
Saat dikonfirmasi wartawan FokuslineNews ke Pplt Dirut Perusahaan Umum Daerah Bangun Bitung Johan Mangempis terkait hal awak kapal KMP TUDE tersebut dengan rincian gaji dugaan yang belum terbayar hak - hak awak kapal.
Pplt kapal KMP TUDE membenarkan kalau rincian atau, daftar yang belum dibayarkan gaji dari 2022 - 2023 memang itu, terangnya.
Lanjutnya lagi, Kita juga menganggarkan ditahun ini perlu hati -hati jangan sampai tahun ini palaka (jatuh) lalu tahun 2022 2023 sudah kami penuhi, dan takutnya di tahun ini kalau tidak teliti akan jatuh (palaka), pada dasarnya perusahan daerah bangun bitung ini bukan dalam keadaan baik - baik saja, jadi benang kusut ini kita perbaiki dimulai dia punya internal - internal, dimulai dari pembukuan, pengakuan aset itu berantakan itu yang saya mau buat, "
Karena sebelum saya jadi Direksi ada hal - hal yang bukan saya punya kewenangan sedangkan waktu itu saya di teknik kewenangan banyak di keuangan dan umum bahkan sampai ke dirut ini yang saya akan benahi pembukuan dan pembayaran nya, pengaturan yang sesuai peruntukan ini yang kami sedang jalankan saat ini, "
Tapi di sisi lain ABK menuntut itu agar gaji langsung bayar tapi tidak bisa seperti itu jangan sampai tidak stabil, kalau kita bayar untuk tahun ini, " singkatnya.
Sedangkan ini kita sudah dapat penganggaran dari depan namun masih tersendat - tersendat memang ada yang belum dibayar contoh THR 2023 itu tidak dianggarkan di kementerian karena gaji mereka kan gaji subsidi jadi untuk THR ada yang belum terbayar, "
Karena memang kalau bisa saya sebutkan tertkait perhitungan pembayarannya dari kementerian pertahunan harus dibagi tiga belas untuk anggaran satu tahun, namun sebelum kita dari keuangan direksi hanya dibagi dua belas, seharusnya dia bagi tiga belas bukan begitu agar ada THR untuk mereka, " jelas nya.
Yang lebih baik lagi kalau kita bagi empat belas anggarannya untuk satu tahun ketika ada anggaran agar ada uang THR dan jasa mereka, namun justru hal inilah yang terjadi kemarin, "
Sekarang ini yang kami rembuk untuk dibagi dari total, dan saya sekarang ini fokus pembenahan, intinya kalau perusahan dibangun dari O kita sekarang membangun dari mines yang harus diatur ulang, bagi saya lebih gampang kalau kita buat perusahaan yang baru, Saya sudah ada pembicaraan dengan ABK terkait hal ini, " tutupnya, melalui telepon via whatsapp.
(Ferry)
0 comentários:
Posting Komentar