Manado, Fokuslinenews.com – Pergantian kekuasaan di Sulawesi Utara dari PDIP ke Gerindra membawa serta pergeseran dalam lanskap sosial dan politik lokal. Salah satu fenomena mencolok yang muncul adalah berubahnya status sosial gelombang mantan staf khusus (stafsus) dari era pemerintahan Olly Dondokambey – Steven Kandouw (ODSK).
Jika dulu kelompok ini tampil eksklusif, sulit diakses dan selalu terkesan glamor, kini mereka kembali membaur dan meramaikan rumah-rumah kopi di seantero Manado. Penampilan mereka pun kini lebih sederhana dan merakyat.
Menurut pengamat sosial Alvin Ratag, kondisi ini bukanlah hal yang mengherankan. Ia menyebut rumah kopi sebagai ruang sosial yang memang menjadi tempat lahir dan tumbuhnya figur-figur staf khusus.
“Staf khusus itu kan produk rumah kopi. Mereka yang konstan menyokong kandidat, intens mempromosikan pemerintahan dengan program-programnya, dan dekat dengan tungku kekuasaan akan mendapat privilese khusus. Ini siklus kehidupan. Periode ini gelombang yang satu, periode berikut gelombang yang lain. Jadi wajarlah,” kata mantan staf Ketua DPRD Sulut tersebut.
Lebih jauh, Alvin menyebut bahwa rumah kopi dan restoran sejak dulu telah menjadi instrumen interaksi sosial yang bisa memunculkan gagasan-gagasan konstruktif bagi pembangunan daerah.
“Orang lebih suka berdialog dan berdiskusi di ruang publik seperti rumah kopi dan restoran. Itulah faktor pembedanya,” tutur Alvin.
Terkait perubahan status sejumlah mantan stafsus yang kini dianggap “lapungu” atau tidak memiliki pekerjaan tetap, Alvin mengimbau agar hal ini tidak dilihat secara negatif.
“Ini menarik. Dari aspek positifnya, boleh jadi kelompok ini ingin membagi pengalaman kerja. Kadang yang kita lihat seperti kurang kerjaan, bisa jadi justru akan sukses besar di masa yang akan datang,” tutup Alvin yang kini dikenal sebagai pengusaha percetakan.
CR --- Dilansir: komentar.id
0 comentários:
Posting Komentar